Sabtu, 31 Oktober 2009
PILULAE
R/ Aminophyllin 0,05
Coffein 0,05
M f pil dtd no LX
S b d d II pil
Pro: Ny. Lies
Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat.sebagai zat tambahan adalah sebagai berikut:
Zat pengisi : akar manis atau bahan lain yang cocok.
Zat pengikat : sari akar manis, gum akasia, tragacan, ampuran bahan tersebut, atau bahan lain yang cocok.
Zat pembasah : air, sirop, madu, campuran bahan tersebut atau bahan lain yang cocok.
Zat penabur : likopodium atau talk, atau bahan lain yang cocok.
Zat penyalut : perak, balsam tolu, keratin, sirlak, kolopodium, gelatin, gula, atau bahan lain yang cocok.
( Anonim, 1997, Farmakope Indonesia, Edisi III, 23 )
Peraturan-peraturan umum pada pembuatan pil-pil. ( Van Duin, 1947 )
1. Bobot pil-pil: antara 100 -150 mg, rata-rata 120mg.
2. Zat pengisi: untuk pil yang jumlah obatnya sedikit, hendaklah memakai radix sekurang-kurangnya dua kali sebanyak succus. ( 2 : 1 ).
Jika bahan berkhasiatnya cukup banyak kita bisa pakai pulvis pro pilulae yaitu campuran sama banyak radix dan succus ( 1 : 1 )
3. Zat pengikat : jika mungkin kita memakai succus liqiuiritiae dan pada umumnya 2 g untuk 60 pil.
4. Pada pembuatan pil harus ditambahkan suatu airan supaya dengan pengempalan diperoleh suatu masa yang homogen dan cukup baik untuk dikerjakan selanjutnya. . untuk ini dipakai Aqua gliserinata.
5. menyelesaikan masa pil; setelah pembuatan masa pil, maka jika perlu masa itu dibagi bagi dalam beberapa bagian dan siap digulung dan dipotong, kemudian pada akhirnya pil-pil dibulatkan pada alat pembulat dengan penabur licopodium.
CARA PEMBUATAN
Dibuat masa pil dengan mencampur serbuk obat, zat pengisi dan zat pengikat dan digerus yang halus. Setelah campuran serbuk ditetesi dengan pembasah, biasanya digunakan Aqua Glycerinata sambil digerus dan ditekan sampai diperoleh masa yang saling mengikat dan plastis. Pemberian Aqua Glycerinata dapat mencegah pil pada penyimpan tidak terlalu mengeras, karena gliserin tidak mudah menguap.
Tetapi pemberian Aqua Glycerinata jangan terlalu kebanyakan agar pil tidak menjadi lembek.
Untuk memperoleh pil yang baik bukan karena pemberian zat pembasah yang berlebihan tetapi tergantung cara penggerusan dan cara penekanan pada masa yang baik.
Sebagai pembasah dapat pula digunakan sirupus simplex atau ekstrak kental.
Setelah terbentuk masa pil dibuat batang dengan cara digulung-gulung dengan papan kayu yang datar pada alat papan pil lalu dipotong menurut panjang batang masa pil yang sama. Lalu batang ini digulung-gulungkan sampai panjang tertentu dan dipotong dengan pisau pemotong yang ada pada alat papan pil, akhirnya pil yang belum bulat itu digelinding-gelindingkan pada papan pembulat pil supaya bulat. Pada alat papan pil biasanya terdapat 30 lubang kanal dan pada pembuatan pil supaya menyesuaikan besarnya pil dengan lubang kanal tersebut.
Untuk mencegah masa pil melekat pada alat, maka papan ditaburi dengan lycopodium yang merupakan lapisan tipis agar pil tidak berbintik.setelah pil menjadi bulat akhirnya digelinding-gelindingkan pada papan pembulat pil dengan dilapisi Lyopodium yang lebih tebal supaya diperoleh pil dengan lapisan lycopodium yang rata dan akhirnya pil dihitung melalui pada alat pembuat pil.
( Anief, 1990, Ilmu Meracik Obat Praktek dan Teori ).
I. KETERANGAN
1. Khasiat sinergis, lihat buku DM
2. Pengisi, pengikat, pembasah yang digunakan.
3.
II. PERHITUNGAN DOSIS
DM Aminophyllin
Pemakaian
1x= 500 mg 1x=
Sh= 1,5 g Sh=
DM Coffein
1x= 500 mg 1x=
Sh= 1,5 g Sh=
DM Gabungan Aminophyllin dan Coffein
III. JUMLAH BAHAN
Berat / bobot 1 pil = 120 mg
Perhitungan bobot 60 pil : 120 mg x 60 = 7200 mg
Aminophyllin : 50 mg x 60 = 3000 mg
Coffein : 50 mg x 60 = 3000 mg
Sisa masa/bobot 1200 mg
Zat tambahan karena jumlah bahan obatnya sudah besar maka dipakai pulvis pro pilulae yaitu perbandingan radix dan succus sama banyak (1 : 1).
Radix Liq : x 1200 mg = 600 mg
Succus liq : x 1200 mg = 600 mg
Aqua Gliserinata qs ad terbentuk masa yang elastis.
IV. CARA PEMBUATAN
1. Timbang Aminophyllin, gerus halus untuk mengecilkan ukuran partikel zat.
2. timbang Coffein, gerus halus.
3. timbang radix liq, gerus halus campur dengan bahan obat secara lege artis, aduk ad homogen.
4. timbang succus liq campur dengan bahan lain aduk ad homogen.
5. diberi Aqua Glicerinata tetes demi tetes ad terbentuk masa yang elastis, caranya dengan lebih ditekan penggerusan/pencampurannya supaya masa pil lebih bagus.
6. setelah masa jadi elastis angkat dari mortir, panjangkan pada Pillen Plank ( alat papan pemanjang dan pemotong pil ), hitung lubang pil yang dikehendaki panjangkan sesuai yang dikehendaki. Potong masa dengan memperhatikan mata pisau pemotongnya apakah sudah pas pisau atas bawahnya. Pada proses ii bisa dibantu agar tidak lengket alat dan masa yaitu dengan penambahan zat penabur yaitu talcum.
7. setelah masa pil dipotong maka potongan-potongan tersebut dibulatkan dengan menggunakan Pillen Roller ( Alat Pembulat Pil ).
8. setelah masa dibulatkan, maka jadilah pil sempurna, yaitu bulat, putih zat penabur rata dan tidak terlalu tebal, tidak lembek dan ukuran pil kurang lebih sama ( jika tidak sama ukurannya berarti pengaruh ke dosis obat yang diminum ), tinggal dihitung apakah jumlah pil sesuai dengan yang dikehendaki.
9. masukkan pot, beri etiket putih
10. signa “ Dua kali sehari dua pil “ beri label tidak boleh diulang tanpa resep dokter.
V. KHASIAT
VI. KESIMPULAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar