RSS

Sabtu, 31 Oktober 2009

COLLYRIUM

R/ Cocain HCl 0,2 % Zn. Sulfat 0,18 Aqua ad 60 ml M f da S collyrium Pro: Gadis COLLYRIUM Kolirium, Collyria, obat cuci mata adalah sediaan berupa larutan steril,jernih, bebas zarah asing, isotonis, digunakan untuk membersihkan mata.
Kolirium dibuat dengan melarutkan obat dalam air, saring hingga jernih, masukkan dalam wadah dan sterilkan dengan cara sterilisasi A,B, dan C, pindahkan ke dalam tempat steril secara aseptis. Alat dan wadah yang digunakan dalam pembuatan kolirium harus bersih dan steril.
Kejernihan dan sterilitas. Memenuhi syarat yang tertera pada injections,
Catatan.
1. Pada etiket harus juga tertera
a. masa penggunaan setelah botol dibuka penutupnya.
b. ” Obat Cuci Mata ”
2. kolirium yang tidak mengandung zat pengawet hanya boleh digunakan paling lama 24 jam setelah botol dibuka tutupnya.
3. kolirium yang mengandung zat pengawet dapat dipergunakan paling lama 7 hari setelah dibuka tutupnya. ( Anonim, 1978, Formularium Nasional, 310 ).
Syarat collyrium:
1. Steril Dengan cara sterilisasi uap, sterilisasi panas k\ering, sterilisasi gas, sterilisasi dengan radiasi ion, sterilisasi dengan penyaringan, sterilisasi denagn cara aseptis.
2. Jernih dan bebas zarah asing agar collyrium bebas dari partikel asing, maka larutan harus disaring, sehingga pada pembuatan larutan jumlah bahan diberi kelebihan 5 – 10 ml untuk membasahi kertas saring.
3. Isotonis Larutan dikatakan isotonis jika:
a. mempunyai tekanan osmotis sama dengan tekanan osmotis cairan tubuh ( darah, cairan lumbal, air mata ) yang nilainya sama dengan tekanan osmotis larutan NaCl 0,9 % b/v
b. Mempunyai titik beku sama dengan titik beku cairan tubuh, yaitu – 0, 52°C.
Jika larutan mempunyai tekanan osmotis lebih besar dari larutan NaCl 0,9 % b/v, disebut ” hipertonis ”, jika lebih kecil dari larutan NaCl 0,9 %b/v disebut ” Hipotonis ”.
Kadang untuk collyrium dikehendaki bersifat hipertonis karena ditujukan supaya kotoran dalam mata akan ditarik keluar dari sel/mata supaya mata bersih, peristiwa ini akan menyebabkan mata menjadi sakit, tetapi keadaaini bersifat sementara dan tidak akan menyebabkan rusaknya sel tersebut.
Perhitungan Isotonis
Isotonis : tekanan osmose larutan = tekanan osmose cairan tubuh
Hipotonis : tekanan osmose <> tekanan osmose cairan tubuh.
Cara menghitung tekanan osmose:
1. dengan cara penurunan titik beku air yang disebsbkan 1% b/v zat aktif khasiat ( PTB ).
2. dengan cara Equivalensi NaCl.
3. dengan cara derajat disosiasi
4. dengan cara grafik
Cara menghitung PTB dengan rumus menurut FI.
Suatu larurtan dinyatakan isotonic denagn serum atau cairan mata jika membeku pada suhu – 0,52°C. Untuk memperoleh larutan isotonik dapat ditambahkan NaCL atau zat lain yang cocok, yang dapat dihitung dengan rumus: 0,52 – b1. C1 B = ---------------------- b2
Keterangan
B adalah bobot zat tambahan (NaCl) dalam satuan gram untuk tiap 100 ml larutan.
0,52 adalah titik beku cairan tubuh (-0,52)
b 1 adalah PTB zat khasiat
C adalah konsentrasi dalam satuan % b/v zat khasiat
b 2 adalah PTB zat tambahan (NaCl).
Tiga jenis keadaan tekanan osmosis larutan obat:
1. keadaan isotonis apabila nilai B = 0 maka b1C = 0,52
2. keadaan hipotonis apabila nilai B positif, maka b1C <> 0,52
I. KETERANGAN
1. Karena Cocain HCl adalah termasuk Golongan Narkotika maka ditanyakan dahulu alamat pasien, dan pada resep diberi tanda garis merah.
2. Mengingat syarat collyrium yang harus steril maka harus diusulkan karena keterbatasan waktu, tempat, dan peralatan yang tidak memadai untuk melakukan sterilisasi maka tidak dilakukan sterilisasi tetapi dibuat sebersih mungkin.
3. Untuk kejernihan maka untuk bahannya diberi kelebihan 5 ml. Pembulatan penimbangan NaCl sebagai pengisotonis harus diperhitungkan karena jika dibulatkan keatas maka larutan tersebut akan bersifat hipertonis yang menyebabkan rasa sakit reversible tetapi mempunyai sifat untuk menarik kotoran mata ditarik keluar dari mata. (jika ada larutan lebih pekat masuk ke larutan yang lebih encer maka supaya seimbang maka lar pekat menarik larutan encernya).
Jika dibulatkan kebawah maka sifat larutan yaitu hipotonis dimana larutan lebih encer masuk ke larutan yang lebih pekat maka larutan itu akan masuk ke system yang lebih pekat yang menyebabkan bola mata sebagai system akan mengembang karena kemasukan cairan dan menyebabkan bola mata bias pecah dan menyebabkan kebuatan sifatnya irreversible. Jadi akan lebih bahaya yang hipotonis maka dibulatkan keatas agar tidak berbahaya.
4. Kelarutan Cocain HCl : sangat mudah larut dalam air
Zn. Sulfat : sangat mudah larut dalam air
NaCl : mudah larut dalam air, sedikit mudah larut dalam air panas.
II. PERHITUNGAN DOSIS: -
III. JUMLAH BAHAN
Perhitungan tonisitas
PTB Cocain HCl (b1) : 0,090 kadar Cocain HCl (C1): 0,2 %
PTB Zn. Sulfat (b2) : 0,086 kadar ZnSO4: 0,18 g/ 60mlx100%=0,3 g
PTB NaCl (b3) : 0,576 B = B= B = 0,827 g/100ml Penimbangan NaCl ini harus diingat 0,827 x = 0,538 g 1. Cocain HCl : 0,2 % x 65 ml = 0,13 g 2. Zinci Sulfat : 0,18 x 65ml/60 ml = 0,195 g 3. Natrium Chlorida : 0,540 g 4. Aqua : 65 ml- 0,13 – 0,195 – 0,54 = 64,135 ml IV. CARA PEMBUATAN V. KHASIAT VI. KESIMPULAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar