RSS

Minggu, 23 Januari 2011

Hidrocortison Cream

Hidrocortison Cream

Iter 3 X

R/ CAF 2%

Cortison Asetat 0,5 %

M f cream 5 g

S u e

Pro: Joni

I. KETERANGAN

1. Iter 3 x berarti pasien berhak mendapatkan copy resep

2. Cream tanpa keterangan lain menggunakan basis cream.

3. CAF= Chlorampenicol = tidak perlu diganti esternya karena untuk pemakaian luar.

Kelarutan Chlotamphenicolum : sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol.

Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.

4. Lapor: Cortisoni Asetas untuk pemakaian luar tidak berkhasiat.

5. Cortisoni Asetas BM 402,49

Cortisone adalah derivate keto dari kortisol yang responsnya dari usus lebih baik dan cepat. Cortisone sendiri tidak aktif, tetapi dalam hati diubah menjadi kortisol. Cortisone tidak dapat digunakan local karena dikulit tidak terjadi perubahan enzimatis menjadi kortisol.

6. Hydrocortison Asetas BM 404,50.

Hydrocortison Asetas = kortisol resorbsinya ke dalam kulit lebih baik daripada esterasetat, efeknya juga lebih cepat.

7. Maka Usul cortisone diganti menjadi Hydrocortison Asetas = kortisol.

8. Alasan: untuk menjadi berkhasiat cortisone harus melalui proses metabolism dihati, sedangkan untuk pemakaian luar tidak melalui proses tsb, maka tidak akan berkhasiat maka diganti dengan obat sederivat yang lebih efektif untuk pemakaian luar yaitu Hydrocortison Asetas .

9. Menanyakan apakah jumlah Hydrocortison Asetas disetarakan dengan cortisone

Dengan pertimbangan BM, yaitu:

10. BM Hydrocortison Asetas = 404,50 à perbandingan tidak terlalu bermakna

BM Cortisoni Asetas 402,49

Maka jumlah Hydrocortison Asetas dianggap sama dengan cortisone

II. PERHITUNGAN DOSIS

III. JUMLAH BAHAN

CAF 2% x 10 = 0,2

Cortison Asetat 0,5 % x 10 = 0,05

IV. CARA PEMBUATAN

1. Timbang CAF kecilkan ukuran partikelnya

2. Timbang Hydrocortison asetas kecilkan ukuran partikelnya

3. Timbang basis cream campur sedikit demi sedikit ad homogeny

4. Masukkan pot dengan rapi

5. Beri etiket biru dan label ulang.

V. KHASIAT

CAF : antibiotika

Cortison Asetat : antiinflamasi, antialergi

Bedak Hewan

Bedak Hewan

R/ Acidum Salicylicum 2%

Balsamum Peruv 1%

Mentholum 1 %

Sulfur Praecp 1%

ZnO 5 %

M f Bedak Doris fl I

S u e part dol ad libit

Pro: Anjing Dino

I. KETERANGAN

1. Pulvis, Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan. Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obatsatu per satu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit kemudian diayak biasanya menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi. Serbuk yang mengandung lemak harus diayak dengan pengayak nomor 44.

PULVIS ADSPERSORIUS, Serbuk Tabur adalah serbuk bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.

2. KELARUTAN BAHAN sebagai acuan CP

Asam Salisilat : Sukar larut dalam air dan benzena, mudah larut dalam etanol, larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam kloroform. ( FI ed IV ).

Balsamum Peruvianum : larut dalam kloroform ( FI ed III hal 103 )

Adalah minyak aromatic yang mengandung damar.

Sulfur Praecipitatum : praktis tidak larut dalam air, sangat sukar larut dalam etanol.

Zinci Oxydum : sukar larut dalam air , sangat mudah larut dalam etanol FI ed III hal 362

Mentholum: sukar larut dalam air sangat mudah larut dalam etanol

3. Hasil akhir pulvis seharusnya diayak dengan ayakan no 44 tetapi karena mengandung Sulfur dalam bedak tabur, maka tidak perlu diayak karena akan menimbulkan muatan listrik akibat gesekan dengan mata ayakan dan sulfur termasuk serbuk yang sangat halus.

4. Bedak Doris nama paten ( Sakafarma), pembawa pulvis tanpa keterangan lain adalah talcum.

II. PERHITUNGAN DOSIS

III. JUMLAH BAHAN

Acidum Salicylicum 2% = 1,2 g

Balsamum Peruv 1% = 0,6 g

Mentholum 0, 1 % x 60 g = 0,06 g

Sulfur Praecp 1% = 0,6 g

ZnO 5 % = 3 g

IV. CARA PEMBUATAN

1. Ayak ZnO timbang, Timbang Talcum

2. Timbang Asam Salicylat tambahkan etanol 95 %, masukkan mortir panas ad larut.

3. Timbang menthol campur dalam mortir, keringkan dengan talcum

4. Timbang Balsam peru dengan kaca arloji, masukkan mortir panas tetesi dengan etanol

95 %, keringkan dengan talcum

5. Timbang sulfur praecip, Campur ad homogen,

6. masukkan pot talkum

7. Etiket biru, signa Untuk Obat Luar ‘taburkan dan digosokkan pada bagian yang sakit ’

Apotek NUSAPUTERA

Jl. Medoho III/2 Telp (024) 6747557 Semarang

Apoteker: Dra. Karsini, S., Apt

SIK: 505 / SIA / 96

No. Smg,

Anjing Dino

taburkan dan digosokkan pada bagian yang sakit Sesuka hati

OBAT LUAR

Paraf AA

KHASIAT

Balsam Peru : Antiseptik Extern

Sulfur Praecipitatum : Antiseptik Extern, antiskabies

Asam Salisilat : Keratolitik

Menthol : Karminativa, antiiritant

Seng Oxyda : Antiseptik Extern

Infus Digitalis

R/ Digitalis Folium q s

M f infus 120

S q d d C III

Pro: Ny. Jumita 53 th

I. KETERANGAN

1. Digitalis folium mengandung glikosidapurpurea A, B, C (Digitoxin, digitalin, digoxin).

2. Karena Digitalis mengandung glikosida maka infuse disaring panas, karena akan mengendap bila telah dingin.

3. Serbuk Digitalis adalah seluruh bagian daun digitalis, derajat halus ( 22/60 ).

4. Dalam persediaan tidak terdapat Digitalis dalam keadaan simplisia segar karena dalam farmakope ed III disebutkan bahwa Digitalis folium harus segera dikeringkan karena dalam digitalis folium terdapat enzim yang aktif dengan adanya air, dan enzim itu akan menguraikan glikosida berkhasiat menjadi aglukon dan glukosa yang tidak berkhasiat.

5. Dalam FI ed III Daun Digitalis adalah daun Digitalis purpurea L. yang setelah dikumpulkan segera dikeringkan dengan cepat. Digitalis Pulvis potensi yang disyaratkan tidak kurang dari 80,0 % dan tidak lebih dari 125,0 %, dan di laboratorium terdapat digitalis pulvis, dengan kadar 100%.

6. Signa q ditanyakan quarter ( 4 x ) atau quinque ( 5 x )

II. PERHITUNGAN DOSIS

DM Digitalis Folium Pemakaian

1x = - 1x = x 0.6 = 0.225 g

Sh= 1 gram Sh = 4 x 0.225 = 0.9 g <>

Sh = 5 x 0,225 = 1,125 g > DL

Dilaporkan apakah memang dikehendaki.

III. PERHITUNGAN JUMLAH BAHAN

1. 0.5 Bagian Digitalis Folium ~ 100 bagian air

…. ~ 120 bagian air

x 0.5 ~ 120 bagian air

0,6 ~ 120

Digitalis Folium ~ Digitalis pulvis

1 bag ~ 1 bag Digitalis pulvis

0,6 g ~ 0,6 g

2. Aqua = 120 + ( 2 x 0.6 ) = 121.2 = 122 ml

IV. CARA PEMBUATAN

1. Timbang digitalis folium pulvis à bejana infus

2. Ukur aqua ad 122 à bejana infuse à p a à selama 25 menit

3. Saring dengan kapas à erlen 1 ( filtrate I )

4. Ampas à bejana infuse + 20 cc agua à erlen II ( Filtrat II )

5. Tara botol, Erlen 1 à botol , cukupkan ad 120 g dgn agua di erlen II

6. Etiket putih, signa “ .... kali sehari dua sendok makan ” + ” Kocok Dahulu ”

V. KHASIAT

Digitalis folium : kardiotonika

Pembatasan Pemakaian Sehari

R/ Asmadex tab ½

Salbutamol 2 mg

M f pulv dtd No IX

S p r n I (jika Sesak )

Pro: Juwita 7 th

I. KETERANGAN

1. Asmadex ( Dexa Medika ) berisi: Teofilin 130 mg, Ephedrin HCl 10 mg

Dosis: Dewasa 3 x sehari 1 -2 tab

Anak : 2-3 x sehari ½ - 1 tab.

2. Salbutamol tab = OGB berisi 2 mg Salbutamol

3. DL diambil dari salah satu nama paten, Asmacel, Azmacon, Bromosal, Broncosal ..

4. Dosis Asmacel: anak 6 – 12 th : 3 x sehari 1/2 tab 4 mg atau 1 tab 2 mg

Dewasa dan anak > 12 th : 3 x sehari 1/2 – 1 tab 4 mg atau 1- 2 tab 2 mg

5. S p r n = signa pro re nata = jika perlu, dengan asumsi obat habis diminum sehari.

6. Hati-hati S p r n untuk obat ber DM

7. Jika lebih besar pemakaian daripada DM maka harus dilakukan proses pembatasan pemakaian sehari

II. PERHITUNGAN DOSIS:

DL Asmadex

1x = ½ tab 1x = ½ tab

Sh = 2-3 x ½ = 1- 1,5tab Sh = 9 x ½ tab = 4 ½ tab > DL

DM Teofillin Pemakaian

1x = x 500 mg = 184,2 mg 1x = 1/2 x 130mg = 65 mg

Sh = x 1000 mg = 368,4 mg Sh = 9 x 65 mg = 585 mg > DM

DM Ephedrin HCl: Pemakaian :

1x = 50 mg 1x = 1/2 x 10 mg = 5 mg

Sh = 150 mg Sh = 9 x 5 mg = 45 mg < DM

DL Salbutamol

1x = 2-4 mg 1x = 2 mg

Sh = 4-8 mg Sh = 9 x 2 mg = 18 mg > DL

Kesimpulan : karena pemakaian sehari lebih dari DM maka dilakukan pembatasan pemakaian sehari

PEMBATASAN TEOFILLIN DALAM ASMADEX

DM 1hr = frekuensi x pemakaian

368,4 mg = y x 65 mg

y = 368,4 : 65

Y= 5,6 x

Usul Sprn diganti dengan frek signa max 6 x

Konsekuensi jika pemakaian dimaksimalkan maka prosentase pemakaian lebih dari 80%

Maka pulveres serbuknya harus ditimbang satu per satu.

III. PERHITUNGAN JUMLAH BAHAN

1. Asmadex tab 1/2 } x 9 = 4,5 tab

2. Salbutamol tab } x 9 = 9 tab

IV. CARA PEMBUATAN

1. Ambil, Asmadex tab , kecilkan ukuran partikelnya dalam mortir,

2. Ambil, Salbutamol tab 2 mg kecilkan ukuran partikelnya dalam mortir, campur secara lege artis ad homogen.

3. Syarat puyer harus benar – benar halus dan kering

4. Untuk bahan-bahan yang pemakaiannya lebih dari 80% dari dosis maksimalnya maka harus ditimbang satu persatu dengan cara ditimbang hasil serbuknya, tentukan berat rata-rata dikurangi 5-10 mg lalu timbang satu persatu, jika pada penimbangan sisa bagi sama rata.

5. Bungkus rapi, rapikan & tata dalam pot.

6. Etiket warna putih, Signa “ Jika perlu satu capsul max …………..“

7. Label “ tidak boleh diulang tanpa resep dokter “

V. KHASIAT

Teofilin : Antiasma, Bronkhodilator

Ephedrin HCl : Simpatomimetik

Salbutamol : anti asma bronkial

VI. KESIMPULAN

Sebagai obat asma bronkhial yaitu penyakit yang timbul karena terjadinya penyempitan saluran nafas bagian bawah, yang disebabkan oleh kejangnya otot bronkhus.Teofillin mempunyai efek bronkodilatasi dan relaksan otot polos dari ephedrin sehingga dapat meringankan dan mengatasi serangan asma bronkial.