R/ H2O2 3% 50
S u e
Pro: Bona
GUTTAE AURICULARES, Tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan ke dalam telinga.
Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan cairan pembawa bukan air.
Cairan pembawa yang digunakan harus mempunyai kekentalan yang cocok agar obat mudah menempel pada dinding telinga, umumnya digunakan gliserol dan propilenglikol. Dapat juga digunakan etanol, heksilenglikol dan minyak lemak nabati.
Penyimpanan kecuali dinyatakan lain, dalam wadah tertutup rapat.
( Farmakope Indonesia III, hal 10 )
I. KETERANGAN
1. Saluran telinga dapat tersumbat oleh kotoran yang mengeras ( serumen ), penyebabnya terjadi penumpukan serumen karena produksi kotoran telinga berlebihan. Gejalanya; rasa nyeri, gatal, dan pendengaran menurun.
2. Penanggulangan, cara membersihkan telinga yang baik adalah;
- dengan menggunakan cotton bud yang dicelup ke dalam cairan perhidrol ( H2O2 3% ).
- untuk membersihkan permukaan serumen dapat juga dengan meneteskan terlebih dahulu cairan perhidrol ( H2O2 3% ) atau fenolgliserin ke dalam liang telinga, tunggu beberapa saat kemudian dibersihkan dengan alat pembersih telinga yang ujungnya lunak. ( Anonim, 1997, Kompendia Obat Bebas, Depkes RI Dirjen POM hal 85-86 ).
3. Hidrogenperoksida mengandung tidak kurang dari 29,0 % b/v dan tidak lebih dari 31,0 %b/v H2O2.
Lihat kadar H2O2 di persediaan perhatikan keterangan.
Dipersediaan terdapat 2 macam yaitu hydrogen peroksida 30 % dan H2O2 30% dengan pembawanya adalah air.
4. Khasiat / penggunaan antiseptikum ekstern.( Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III ).
5. H2O2 tidak boleh digojok, karena akan terurai menjadi H2O dan O2. jadi pada etiket harus tertera; JANGAN DIGOJOK.
6. H2O2 3% dalam kefarmasian mempunyai 2 fungsi yaitu; sebagai desinfektan / antiseptic luka dan sebagai cairan pembersih telinga.
7. Bila pada resep tanpa ada keterangan maka perlu ditanyakan kegunaan resep, jika untuk tetes telinga diambil kadar besar untuk diencerkan dengan Propylenglycol / glycerol. Tetapi jika memang untuk cairan pembersih luka maka langsung bisa diambil H2O2 3% yang pembawanya air.
8. Zat pembawa bukan air, yaitu Propylenglycol / glycerol, dan diperhatikan jumlah bahan yang diambil dan cara pengencerannya.
9. Jika dipersediaan ada H2O2 3% dan H2O2 30% yang sama-sama pelarutnya adalah air, maka kita minimalkan saja jumlah airnya, yaitu dengan mengambil kadar yang tertinggi, lalu diencerkan dengan Propylenglycol / glycerol.
III.PERHITUNGAN DOSIS
IV.JUMLAH BAHAN
- H2O2 : 3%/30% x 50 = 5 g
- Propylenglycol / glycerol : 50 -5 = 45 g
V. CARA PEMBUATAN
1. Tara botol untuk tetes telinga, timbang didalamnya Propylenglycol / glycerol sebanyak 45g.
2. Tara cawan, timbang H2O2 30%
3. Masukkan H2O2 3% pelan-pelan dalam botol
4. Botol dibolak-balikkan 2/3 kali ( tidak boleh digojok )
5. Beri etiket biru dengan signa’ Obat luar ( Tetes Telinga )
6. Sertakan pipet yang telah terbungkus rapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar